Minggu, 03 Mei 2009

PSIKOLOGI PERKEMBANGAN PERIODE PRANATAL

PSIKOLOGI PERKEMBANGAN
PERIODE PRANATAL

A. Awal Kehidupan Dalam Kandungan (Prenatal)
Mulainya kehidupan baru bagi makhluk (manusia) adalah dimulai dengan bersatunya sel seks pria dan sel seks wanita. Yang keduanya dikembangkan dalam alat-alat reproduksi, yaitu ganad, yaitu indung telur (ovarium). Sebelum sel-sel itu siap untuk memproduksi seorang manusia baru, terlebih dahulu sel seks pria dan sel seks wanita harus melalui tahap permulaan perkembangan. Sel seks pria melalui permulaan yaitu pematangan dan pembuahan sedangkan sel seks wanita melalui tiga tahap permulaan, yaitu pematangan, ovulasi dan pembuahan.
Pematangan adalah proses pengurangan kromosam melalui pembelahan sel; satu kromosom dari tiap pasangan mencari sel yang belum selesai terbelah yang selanjutnya akan terbelah menurut panjangnya dan membentuk dua sel baru, sel yang sudah matang mengandung 23 kromosom (sel haploid). Kematangan dapat ditandai dengan masa pubertas. Ovulasi adalah tahap pendahuluan perkembangan yang terjadi hanya pada sel-sel seks wanita. Ovulasi adalah proses lepasnya satu telur yang matang selama siklus haid. Dipercaya bahwa kedua indung telur saling bergantian dalam memproduksi telur yang matang sepanjang siklus haid. Pembuahan yang terjadi pada masa kehamilan merupakan tahap ketiga dari permulaan perkembangan sejak mulainya kehidupan baru. Biasanya pembuahan terjadi sementara ovum masih berada dalam tuba fallopi.
Setelah proses bertemunya sperma dan ovum terjadilah perubahan yang sedemikian rupa sehingga terbentuklah kehidupan baru bagi individu, dan pada periode ini biasanya disebut dengan periode prenatal, yaitu masa perkembangan kendungan.
Periode ini merupakan periode yang sangat singkat dari seluruh proses perkembangan. Namun dalam banyak hal periode ini penting dan bahkan yang terpenting dari semua periode. Periode ini dimulai pada saat pembuahan dan berakhir pada saat kelahiran yang kurang lebih 270 sampai 280 hari atau 9 bulan.
Meskipun relative singkat, periode prenatal mempunyai 6 ciri penting. Masing-masing ciri mempunyai akibat yang lambat pada perkembangan selama rentan kehidupan, ciri-ciri itu adalah :
1) Pada saat ini sifat-sifat bauran, yang berfungsi sebagai dasar bagi perkembangan selanjutnya, diturunkan sekali untuk selamanya. Sementara itu kondisi-kondisi baik atau tidak baik sebelum atau sesudah kelahiran sampai tingkat tertentu, dapat dan mungkin mempengaruhi sifat fisik dan psikologis yang membentuk sifat bawaan ini, perubahan-perubahan yang terjadi bersifat kuantitatif.
2) Kondisi-kondisi yang baik dalam tubuh ibu dapat menunjang perkembangan sifat bawaan sedangkan kondisi yang tidak baik mengahambat perkembangan bahkan sampai mengganggu pola perkembangan yang akan datang.
3) Jenis kelamin individu yang baru diciptakan sudah dipastikan pada saat pembuahan dan kondisi-kondisi dalam tubuh ibu tidak akan mempengaruhinya, sama halnya dengan sifat bawaan.
4) Perkembangan dan pertumbuhan yang normal lebih banyak terjadi selama periode prenatal atau dibandingkan pada periode yang lain dalam seluruh kehidupan individu.
5) Periode pranatal merupakan masa yang mengandung banyak bahaya, baik fisik maupun psikologis.
6) Periode pranatal merupakan saat dimana orang-orang yang berkepentingan membentuk sikap-sikap pada diri individu yang baru diciptakan.

B. Periode Perkembangan Pranatal
Periode prenatal berkembang selama 10 bulan berdasarkan perhitungan bulan yang masing-masing panjangnya 29 hari atau 9 bulan kalender. Tetapi periode ini dapat berbeda-beda panjangnya, berkisar dari 180-344 hari. Meredith melaporkan bahwa panjang rata-rata periode prenatal mencakup 38 minggu atau 266 hari. Namun 70 % bayi berkisar antara 36sampai 40 minggu (252 sampai28 hari) dan 90% berkisar dari 34 sampai 42 minggu (238 sampai 294 hari) jadwal waktu perkembangan penting selama periode ini, periode prenatal biasanya dibagi dalam 3 tahap; zigot, embrio, dan janin.
Masing-masing mempunyai panjang waktu yang dapat diramalkan dan di tandai dengan perkembangan khusus, kalau terjadi hambatan yang mencegah terjadinya perkembangan menurut waktu yang tepat, individu akan mengalami cacat yang dapat mengganggu selama hidupnya. Adapun jadwal waktu dari perkembangan pranatal adalah sebagai berikut :
a) Periode Zigot (Sejak pembuahan sampai akhir minggu kedua)
• Bentuk zigot-sebesar kepala peniti-tidak berubah karena tidak mempunyai sumber makanan dari luar; hidupnya dipertahankan kuning telur.
• Dengan perjalannya zigot dari tuba fallopi turun ke uterus, terjadi banyak pembelahan dan zigot terbagi menjadi lapisan luar dan lapisan dalam.
• Lapisan luar kemudian berkembang menjadi plecenta (ari-ari), tali pusar, dan selaput pembungkus janin; lapisan dalam berkembang menjadi manusia baru.
• Sekitar sepuluh hari setelah pembuahan zigot tertanam didalam dinding uterine.
b) Periode Embrio (akhir minggu kedua sampai akhir bulan kedua-berdasrkan perhitungan bulan)
• Embrio berkembang menjadi manusia dalam bentuk kecil
• Terjadi perkembangan besar, mula-mula dibagian kepala dan akhir pada anggota tubuh.
• Semua bagian tubuh yang penting, baik bagian luar maupun dalam, sudah ter bentuk.
• Embrio mulai bergerak didalam uterus, dan terjadi gerakan-gerakan spontan dari anggota tubuh.
• Placenta (ari-ari), tali pusar dan selaput pembungkus janin berkembang; ketiganya melindungi dan memberi makan embrio.
• Pada akhir bulan kedua pranatal, berat embrio rata-rata 11/4 inci.


c) Periode Janin (Akhir bulan kedua-perhitungan menurut bulan-sampai lahir)
• Terjadi perubahan pada bagian-bagian tubuh yang telah terbentuk, baik dalam bentuk/rupa maupun perubahan actual, dan terjadi perubahan dalam fungsi. Tidak tampak berbentu baru pada saat ini.
• Pada akhir bulan ketiga, beberapa organ-dalam cukup berkembang sehingga dapat mulai berfungsi. Denyut jantung janin dapat diketahui sekitar minggu kelima belas.
• Pada akhir bulan kelima, berbagai organ-dalam telah menempati posisi hamper seperti posisi di dalam tubuh dewasa.
• Sel-sel saraf, yang ada sejak minggu ketiga, jumlahnya meningkat pesat selama bulan-bulan kedua, ketiga, dan keempat. Apakah peningkatan pada saat ini akan terus berlangsung atai tidak, bergantung pada kondisi di dalam tubuh ibu, seperti kekurangan gizi yang sebaliknya mempengaruhi perkembangan sel saraf terutama dalam bulan-bulanterakhir periode prenatal.
• Biasanya gerak-gerak janin tampak pertama kali antara minggu kedelapan belas dan dua puluh. Kemudian meningkat cepat sampai akhir bulan kesembilan di mana gerakan mulai berkembang karena punuhnya pembungkus janin dan tekanan pada otak janin pada saat janin mengambil posisi kepala dibawah di daerah pinggul dalam persiapan untuk lahir. Gerak-gerak janin ini berlainan macamnya, yaitu mengelinding dan menendang gerak pendek atau cepat.
• Pada akhir bulan ketujuh, janin sudah cukup berkembang dan dapat hidup bila lahir sebelum waktunya.
• Pada akhir bulan kedelapan, tubuh janin sudah lengkap terbentuk, meskipun lebih kecil dibandingkan dengan bayi normal yang cukup bulannya.

C. Bahaya Selama Periode Pranatal
1. Bahaya Fisik
Meskipun bahaya tersebut tidak selalu mempengaruhi semua individu, tatapi hal-hal tersebut sering terjadi dan cukup dapat mempengaruhi semua individu sepanjang kehidupannya. Ada beberapa kondisi tertentu yang ternyata memperbesar kemungkinan terjadinya bahaya fisik atau menekankan bahaya tersebut, adalah;
a) Saat terjadinya, kalau calon ibu mengalami kontraksi “rubella” dalam kehamilan tiga semester pertama, kemungkinan akan terjadi ketidak teraturan perkembangan bayinya, terutama dalam bentuk cacat mataatau cacat telinga atau pembentukan jantung yang kurang baik.
b) Bila kondisinya lebih kuat atau lebih besar dari kondisi normal yangh disebabkan, diantaranya;
 Malnutrisi ibu, dapat merusak perkembangan normal, terutama perkembangan otak (terlalu banyak merokok, minum minumankeras dan minum obat-obatan) .
 Usia Ibu, yaitu usia yang menjelang menopause wanita sering megalami gangguan endokrin yang memperlambat perkembangan embrio dan janin, minimbulkan ketidak teraturan perkembangan seperti cretinisme, pembentukan jantung yang salah dan “hydrocephalus” yang semuanya mencakup cacat fisik dan mental.
 Jenis perkembangan cenderung lebih mengganggu perkembangan prenatal . bahaya bahan kimia dan bahaya lainnya. Yang dihadapi wanita di tempat kerja (rumah sakit, salon kecantikan, pabrik) yang dapat menghambat perkembangan janin dan bahkan gugur atau cacat.
 Kelahiran kembar
 Lahir sebelum waktunya.
Bahaya Fisik yang umum selama periode Pranatal :
 Periode Zigot
Kelaparan
Zigot akan mati karena kelaparan apabila hanya sedikit sekali kuning telur yang dapat mempertahankan kehidupannya sampai zigot itu dapat menyangkutkan diri pada dinding uterine atau bila zigot terlalu lama tinggal di dalam tuba.


Kekurangan Persiapan Uterine
Implantasi tidak dapat terjadi bila pada waktunya dinding uterine belum siap menerima zigot karena adanya ketidakseimbangan kelenjar.
Implantasidi tempat yang Salah
Kalau zigot menjadi terikat pada jaringan fibroid yang kecil di dalam dinding uterine atau pada dinding tuba fallopi, zigot tidak mendapat makanan dan akan mati.
 Periode Embrio
Keguguran
Jatuh, kejutan emosi, kekurangan gizi, gangguan-gangguan kelenjar, kekurangan vitamin dan penyakit-penyakit berbahaya seperti pneumonia dan diabetes, dapat menyebabkan embrio keluar dari tempatnya di dalam dinding uterine, yang mengakibatkan keguguran. Keguguran yang disebabkan karena kondisi yang kurang baik pada masa prenatal cenderung terjadi antara minggu kesepuluh dan kesebelas setelah pembuahan.
Ketidakteraturan Perkembangan
Malnutrisi ibu, kekurangan vitamin dan kelenjar, penggunaan obat-obatan, alcohol dan temabakau yang berlebihan dan penyakit seperti disbetes dan cacar jerman, mengganggu perkembangan yang normal, khususnya otak embrio.
 Periode Janin
Keguguran
Keguguran selalu mungkin terjadi sampai kehamilan bulan kelima, waktu yang paling peka adalah periode datangnya haid secara normal.
Prematur
Janin yang beratnya kurang dari 2 pon 3 ons mempunyai kesempatan hidup yang lebih kecil daripada janin-janin yang lebih besar untuk mengalami perkembangan salah bentuk.
Komplikasi Pada Saat Melahirkan
Tekanan yang dialami ibu mempengaruhi kontruksi uterine dan cenderung mengakibatkan komplikasi dalam melahirkan.

Ketidakteraturan Perkembangan
Setiap kondisi yang tidak baik selama periode embrio akan mempengaruhi perkembangan anggota-anggota tubuh janin dan memperlambat seluruh pola perkembangan janin.
2. Bahaya Psikologis
a) Kepecayaan Tradisional
Yaitu kekecewaan orang tua dalam menerima ramalan jenis kelamin anak yang belum lahir (melalui tes amniocentesis) tidak sesuai dengan keinginannya. Hal ini mengakibatkan rasa bersalah pada wanita (ibu) sehingga berpengaruh pada;
 Abnormalitas dimana tingkat perkembangan mental tidak memungkinkan untuk mengadakan kesan ibu.
 Tidak terdapat hubungan saraf langsung antara ibu dan embrio.
 Tidak ada saraf di dalam tali pusar, sehingga pikiran, perasaan, dan emosi ibu tidak dapat secara langsung mempengaruhi embrio.
Rasa kebencian ayah (laki-laki) terhadap ibu menambah rasa bersalah ibu dan kecenderungan ibu untuk sangat melindungi anak sebagai salah satu bentu kopensasi terhadap rasa bersalah yang terhadap anggapan kesalahannya. Semakin besar rasa cemas dan rasa bersalah ibu mengakibatkan semakin besar cacat anak yang disebabkan oleh ketidakteraturan perkembangan, perasan dan sikap itu semakin menjadi kurang menyenangkan.
b) Tekanan yang Dialami Ibu,
Yaitu keadaan emosi yang meninggi sehingga selama beberapa waktu. tekanan dapat disebabkan karena rasa takut, marah, sedih atau iri hati, ataupun karena belum siapnya ibu untuk menghadapi kelahiran anak karena adanya tekanan ekonomi, perkawinan yang bermasalah, keluarga yang tidak menghendaki, dan lain-lain.
c) Sikap yang kurang menyenangkan di pihak orang-orang yang berarti
Bahaya psikologis umum ketiga selam periode prantal adalah sikap yang kurang menyenangkan dari orang-orang yang berarti dalam kehidupan anak dalm banyak hal bahaya ini merupakan efek yang paling serius dan paling mendalam, karena sekali sikap berkembang maka sikap itu cenderung mapan dan hanya ada sedikit sekali perubahan atau modifikasi, sikap yang umum dan serius tercantum se bagai berikut;
• anak tidak diinginkan
• tidak menghendaki anak pada saat ini
• lebih menyukai anak dengan jenis kelamin tertentu
• konsep anak impian
• tidak menginginkan anak-anak kembar
• menginginkan pengguguran/aborsi
• penghinaan terhadap anak.

D. Pengaruh Perkembangan Pranatal
Hal-hal yang mempengaruhi perkembangan anak dalam kandungan secara singkat dapat dikemukakan antara lain :
• Makanan/vitamin dari ibu sewaktu hamil
• Kondisi keshatan ibu, terutama penyakit-penyakit kotor sangat berpengaruh negative pada perkembangan anak.
• Alcohol, hal ini mempengaruhi fetus dalam rahim terutama pada susunan saraf.
• Nikotin, ini dapat pula mengganggu kerja denyut jantung anak dari ibu.
• Emosi atau perasan yang dialami oleh ibu sewaktu mengndung (terlalu cemas, terlalu kuat, sering marah, dan lain-lain)
• Usia orang tua atau ibu, terlalu muda dan terlalu tua keduanya kurang menguntungkan bagi perkembangan bayi dalam rahim
• Ada juga pengaruh bulan terakhir atau masa-masa kelahiran (masa panen, masa krisis, zaman makmur, atau zaman kesulitan dll)

1 komentar: